HAKIKAT DISIPLIN KELAS
HAKIKAT DISIPLIN KELAS
- Disiplin dan Disiplin Kelas
1. Disiplin
Sri Anitah (2007), disiplin merupakan ketaatan terhadap aturan. Berkaitan dengan disiplin pemerintah telah merencakanan disiplin nasional (GDN) yang berupaya meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap aturan yang ada dalam ssegala bidang. Disiplin juga merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya yang merupakan tanggungjawabnya. Pendisiplinan adalah usaha-usaha untuk menamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan.
2. Disiplin Kelas
Disiplin kelas dapat diartikan sebagai tekik yang digunakan oleh guru untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas. Pendapat lain tentang disiplim kelas yaitu menyamakannya dengan hukuman. Berbagai pengertian disiplin kelas dapat disimpulkan bahwa disiplin kelas memiliki arti yang beragam. Sebagai kata benda disiplin dapat berarti tingkat keteraturan yang terdapat dalam satu kelompok, yaitu dalam kelas atau teknik yang digunakan guru untuk membangun atau memelihara keteraturan kelas.
- Disiplin Kelas
Perlunya menanamkan atau meningkatkan disiplin kelas sebagai berikut:
1. Disiplin perlu diajarkan dan perlu dipelajari serta dihayati oleh siswa agar siswa mampu mendisipplinkan dirinya sendiri
2. Disiplin merupakan titik pusat berputarnya kedudukan sekolah
3. Terciptanya iklim belajar yang kondusif
4. Tingkat ketaatan yang lebih rendah terhadap kelas akan membuat kondusif belajar rendah
5. Menjadikan tempat belajar yang lebih menyenangkan
6. Memberi damfak yang lebih luas kehidupan siswa didalam masyarakat.
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kelas
1. Faktor Fisik
Disiplin kelas dilandasi adanya interaksi antara siswa dan guru dalam konteks kelas maka faktor fisik yang mempengaruhi isiplin kelas juga mencakup guru, siswa dan ruang kelas. Kondisi fisik guru dapat dilihat dari penampilannya yang rapi, sehat dan tampak bersemangat. Kondisi fisik siswa yang prima dan kondisi fisik ruangan kelas yang mencakup keamanan dan susunan peralatan.
2. Faktor sosial
Hubungan yang akrab dan sehat, saling mempercayai akan mampu meningkatkan disiplin kelas dan begitupun sebaliknya. Disamping interaksi sosial guru dan siswa-siswa, latar belakang sosial siswa, yaitu lingkungan dan orang-orang yang berada di sekitar siswa juaga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa.
3. Faktor Psikologis
Mencakup perasaan dan kebutuhan siswa yang merasa sedih, marah atau bosan mungkin akan berbeda tingkat kepatuhannya dibandingkan dengan mereka yang sedang bergembira.
STRATEGI PENANAMAN DAN PENANGANAN DISIPLIN KELAS
A. Pandangan Terhadap Penangan dan Penanganan Disiplin Kelas
1. Pandangan yang menyatakan guru harus berusaha agar siswa mengerakan apa yang diinginkan oleh guru. Pandangan ini berfokus kepada kepentingan guru, kita dapat menanamkan pandangan ini sebagai pandangan yang berfokus pada guru.
2. Berbeda denan pandangan pertama, menegaskan bahwa guru seharusnya mulai dengan pertanyaan
3. Pandangan yang beerfokus pada kebutuhan siswa
B. Strategi Penanaman Disiplin Kelas
1. Modelkan tata tertib yang sudah ditetapkan olleh sekolah dengan cara mendisiplinkan diri sendiri terlebi dahulu
2. Adakan pertemuan kelas secara berkala
Adapun fungsi melakukan pertemuan kelas secara berkala yaitu:
a. Tempat berbagi pengalaman antar siswa dan antar siswa-guru
b. Tenpat untuk mengambil keputusan
c. Tempat untuk membuat rencana
d. Tempat untuk melakukan refleksi
3. Libatkan siswa dalam membuat aturan kelas
C. Strategi Penanganan Disiplin Kelas
1. Mengangani Gangguan Ringan
Untuk mengatasi gangguan ringan berbagai strategi atau teknik dapat diterapkan sebagai berikut:
a. Mengabaikan
b. Memdekati
c. Menatap agak lama
d. Mengabaikan secara sengaja.
2. Menangani Gangguan Berat
Gangguan besar atau berat adalah pelanggaran yang dilakukan siswa yang dapat mempengaruhi siswa lain atau mengganggu jalannya pelajaran. Usaha yang dilakukan yaitu seperti memberi hukuman, melibatkan orang tua.
3. Menangani Prilaku Agresif
Prilaku agresif adalah prilaku yang menyerang yang ditunjukkan oleh siswa didalam kelas. Misalnya berteriak, menyakiti temannya atau bahkan menyerang guru. Adapun cara menanganinya yaitu mengubah atau menukar tempat duduk, jangan terjebak dalam kontrontasi atau perselisihan yang tidak perlu, jangan melayani siswa yang agresif ketika hati sedang panas, hindarkan diri dari pengucapan kata-kata yang kasar atau bersifat menghina, dan konsultasi dengan pihak lain.
Daftar Pustaka
Sri Anitah (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Komentar
Posting Komentar