PEMILIHAN METODE MENGAJAR
A. Hakikat dan Faktor-faktor dalam Pemilihan Metode
Mengajar
Hakikat Metode Mengajar
Metode mengajar
merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran
maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode
atau mengajar yang efektf.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pemilihan Metode Mengajar
Sebagai
suatu
cara, metode
tidaklah berdiri sendiri,
tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Guru
akan
lebih mudah
menetapkan metode yang paling
serasi untuk
situasi dan
kondisi yang khusus
dihadapinya, jika memahami sifat-
sifat masing-masing
metode tersebut.
Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2002: 89)
pemilihan dan penentuan metode pembelajaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a. Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang
mendapatakan pendidikan disekolah,gurulah yang yang berkewajiban
mendidiknya.Perbedaan individual anak didik
pada aspek
biologis, intelektual,
dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk
menciptakan lingkungan
belajar yang kreatif
demi
tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
b.
Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju
dari setiap kegiatan belajar-mengajar.
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan
nasional. Metode
yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak
didik dan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Situasi
Situasi kegiatan belajar
mengajar
yang guru ciptakan tidak selamanya
sama dari hari
ke
hari.
Guru harus memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
d.
Fasilitas
Fasilitas
merupakan hal
yang
mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode
pembelajaran.
Fasilitas
adalah
kelengkapan yang menunjang
belajar
anak didik di sekolah. Misalnya ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA
kurang
mendukung penggunaan metode eksperimen.
e.
Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui
mempengaruhi
kompetensi. Kurangnya
penguasaan terhadap
berbagai jenis
metode menjadi
kendala
dalam memilih
dan menentukan metode.
B. Jenis-jenis Metode Mengajar
1. Metode
Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara
penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah,kemudian dibahas
dari berbagai segi yang berhubungan sehinga pemecahannya secara keseluruhan dan
bermakna.
Penggunaan metode ini bertolak dari
anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas apabila tidak ditinjau dari
berbagai segi. Dengan perkataan lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan
bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja melainkan hendaknya
melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan sumbangannya bagi
pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat dipecahkan secara
keselurhan yang berarti.
2. Metode
Eksperimen
Metode Eksperimen ( percobaan
) adalah cara penyajian pelajaran,dimana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode pelajran ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suat proses, mengamati suatu objek
,menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu
objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil
dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
3. Metode
Tugas dan Risetasi
Metode risetasi ( penugasan ) adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya
tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman
sekolah, di laboratorium, diperpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana
saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena
dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementra waktu sedikit. Artinya,
banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran
selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasa guru
gunakan untuk mengatasinya.
4. Metode Diskusi
Metode Diskusi adalah cara
penyajian pelajaran,dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang
bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas
dan dipecahkan bersama.
Didalam diskusi ini proses belajar
mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat
terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
5. Metode
Sosiodrama
Metode Sosiodrama atau role playing dapat
dikatakan sama artinya,dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama
pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah
sosial.
6. Metode
Demontrasi
Metode Demontrasi adalah pemyajian
pelajaran dengan meragakan atau mempertnjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajarai, baik sebenarnya
ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode
demontrasi, proses penerimaaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan
secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga
siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran
berlangsung.
7. Metode
Problem Solving
Metode Problem solving ( metode pemecahan masalah ) bukan hanya sekedar
metode mengajar,tetapi juga merupakan metode suatu berpikir,sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang dimuulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
Langkah-langkah metode Problem Solving:
a. Adanya
masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai
dengan taraf kemampuannya.
b. Mencari
data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya dengan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi dan
lain-lain
c. Menetapkan
jawaban sementara dari masalah tersebut. Dengan jawaban ini tentu didasarkan
kepada data yang telah diperoleh pada langkah kedua.
d. Menguji
kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa berusaha
memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
betul-betul cocok apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak
sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu perlu digunakan metode-metode
lainnya seperti demontrasi, tugas diskusi dan lain-lain.
e. Menarik
kesimpulan. Siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari
masalah yang diberikan.
8. Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara
mengajar yang dilaksanaka dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek
tertentu dalam diluar sekolah untuk memperlajari atau menyelidiki sesuatu
seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan
atau perkebunan, museum dan sebagainya.
9. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari
guru kepada siswa, tapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode Tanya jawab adalah metode
tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan
keluarga, masyarakat maupun sekolah.
10. Metode Latihan
Metode latihan merupakan suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasan-kebiasaan tertentu.Juga berbagai
sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.Selain itu metode ini
juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan,ketepatan,kesempatan
dan keterampilan.
C. Hubungan Pengalaman Belajar dengan Metode Mengajar
Proses berkelanjutan
atas aktifitas belajar yang yang tinggi dibawah bimbingan guru sehingga
pembentukan pengalaman belajarnya akan terbangun sesuai dengan kemampuan dan
potensi diri si pembelajar.
DAFTAR RUJUKAN
Djamarah
, syaiful Bahri.2010.Strategi Belajar
Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta
Menurut anda dari semua metode mengajar apakah semuanya cocok untuk diterapkan disekolah dasar?
BalasHapusSemua metode yg dipaparkan cocok untuk diterapkan di sekolah dasar, namun poin terpenting adalah kembali kepada si pengajar. Apakah mampu untuk menerapkan atau tidak mampu untuk menerapkan.
Hapus